Rabu, 01 Agustus 2012

Steven and Coconut Treez

Steven and Coconuttreez adalah sebuah konsep solo beraliran musik Reggae asal Indonesia. Band ini ada karena obsesi Steven, yang juga kakak Micky AFI untuk berkarya. Steven & Coconuttreez mengangkat tema keseharian, sosial, dan cinta, walaupun tergolong baru Coconuttreez mencoba untuk mengangkat musik Reggae yang tergolong minoritas, namun sebenarnya penikmat musik Reggae cukup banyak di Indonesia, itu terlihat pada saat kami tampil di beberapa tempat dan juga audience nya cukup responsif. Steven & Coconuttreez mempunyai harapan agar karyanya yang berbentuk album dapat diterima oleh khalayak ramai dan bisa exist di belantika musik Indonesia.

Steven & coconut Treez adalah salah satu group band reggae Indonesia yang masih eksis dan bisa bertahan ditengah menjamurnya band band percintaan. Beranggotakan Steven*vocal yanga mantan vocalis band scope dan sempat menelurkan tiga album, A ray* gitar, Teguh*gitar, Rival*bass, Iwan*keyboard, alm Tedy*perkusi, Aci*drum maju terus bersaing di pasar tanpa ada saingan. Kehadiran Steven and Coconut Trees ternyata mendapat sambutan positive. Maklum aja, emang enggak banyak band yang main reggae kan. Hasilnya? “Dari jualan kaset, lumayan lah, cukup buat hura-hura setahun,” ujar Steven seraya tergelak. Mereka sudah menelurkan 3 buah album yang rata-rata bertema sosial, seperti layaknya kebanyakan musik Reggae. Sejak berdiri tahun 2005, album mereka adalah The Other Side (2005), Easy Going (2006), dan Good Atmosphere (2008).



Steven & Coconut treez maju meneruskan perjuangan musisi pendahulunya reagge imanez, malah di album ketiga Steven mengeluarkan singgle kedua mereka lagu yang diciptakan alm Imanez “lagu santai” karna memang reagge emang terkenal buat lagu nyantai.


Pada 18 Desember 2007, Steven and Coconuttreez harus kehilangan salah satu personilnya, Teddy (perkusi)yang tutup usia karena menderita sakit paru-paru kronis. Teddy sempat dirawat di rumah sakit dan koma, namun sempat sembuh. Gaya hidup Teddy yang sangat tergantung dengan rokok dan kopi membuatnya harus meninggalkan teman-temannya setelah cukup lama sakit paru-paru

Dengan musik yang easy listening dan komposisi lirik yang merakyat yang sering didengar dalam kehidupan sehari hari band ini tetap bisa eksis diblantika musik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar