Abdul Firman Saad nama lengkap Imanez,
meninggal 22 Juni 2004, persis di hari ulang tahunnya yang ke-36 di RS
Kanker Dharmais. Ayah dari Vagna Diandra Putri ini, selain meninggalkan
keluarganya, ia juga meninggalkan sejumlah kenangan manis, kenangan
kreatif pada sahabat karibnya dan sejumlah seniman musik di tanah air.
IMANEZ, alumnus dari Gang Potlot yang
sudah melahirkan beberapa nama beken di dunia musik Indonesia. Dimasa
hidup sejumlah hits reggae Anak Pantai, Ikan Bakar, Sunset, Tequila
Sunrise, Playboy, Tropical Rembulan dan Samalona sempat lahir berkat
sentuhan tangan dingin Imanez. Lenny Karvitz-nya Indonesia ini, pernah
membentuk grup Speedy Beetle dan Metalover, tercatat sebagai musisi
yang mengemas musik reggae, bukan sekedar tempelan. Seperti yang bisa
disimak dalam album ANAK PANTAI (1994) dan SEPONTAN (1995), baik
arrasemen maupun tema lagunya, sebagai bukti totalitas Imannez terhadap
musik reggae.
Bahkan, Imanez bisa dibilang telah memberi warna dalam industri musik Indonesia serta menebar inspirasi pada remaja era 90-an. Sayang, almarhum belum sempat melahirkan komunitas reggae. Tapi harus diakui dia adalah inspirator bagi sejumlah musisi, terlebih mereka yang memilih reggae sebagai media ekspresinya.
Bahkan, Imanez bisa dibilang telah memberi warna dalam industri musik Indonesia serta menebar inspirasi pada remaja era 90-an. Sayang, almarhum belum sempat melahirkan komunitas reggae. Tapi harus diakui dia adalah inspirator bagi sejumlah musisi, terlebih mereka yang memilih reggae sebagai media ekspresinya.
"Iman adalah sosok yang kreatif, penuh
energi, spontan dan tentu saja memberikan kontribusi cukup besar untuk
karya teman-temannya," terang Oppie Andaresta, salah seorang karib
almarhum. Oppie lebih jauh melihat dia sebagai sosok inspirator. "Dia
salah satu musisi dengan multi talent. Buat kita, Imanez seperti Lenny
Kravitz, yang bisa memainkan semua instrument musik”.
Di masa hidup pencipta sejumlah hits reggae Anak Pantai, Ikan Bakar, Sunset, Tequila Sunrise, Playboy, Tropical Rembulan dan Samalona ini, sangat dekat dengan Nyanya, sapaan sayang putri tunggalnya dan selalu memotivasinya dalam dunia seni dan pendidikan. Kini Nyanya, mulai menguasai instrumen gitar bass seperti ayahnya, dan tengah menuntut ilmu di Yogyakarta.
Dalam sejarahnya Imanez pernah membentuk grup Speedy Beetle dan Metalover itu, tercatat sebagai musisi yang mengemas musik reggae, bukan sekadar tempelan, baik aransemen maupun tema lagunya, sebagai bukti totalitas Imanez terhadap musik reggae. Bahkan Imanez bisa dibilang telah memberi warna dalam industri musik Indonesia serta menebar inspirasi pada remaja era 90-an.
Sayang, almarhum belum sempat melahirkan komunitas reggae. Tapi harus diakui, dia adalah inspirator bagi sejumlah musisi, terlebih mereka yang memilih reggae sebagai media ekspresinya saat ini, seperti Steven & Coconut Treez dan Tony Q & Rastafara.
Karir musikal Imanez memang sempat terhenti lama, setelah merilis album keduanya pada 1995. Tapi aktifitas musikalnya tetap eksis. Iman, panggilan sayangnya, sempat mencipta lagu untuk Paramitha Rusady dan Elsa Sigar. Seperti tak pernah kehabisan enerji kreatif, beberapa pekan sebelum wafat, ia telah merampungkan album ketiganya yang kemudian disodorkan kepada Bimbim dan mengajaknya untuk kerja sama. Sayang belum sempat terwujud, Imanez keburu berpulang ke Rahmatullah.
"Insya Allah, semua sahabat karib almarhum semasa hidupnya, akan memberikan dukungan pada album ke-3 tersebut," jelas Ivanka, bassist Slank. Menurutnya, beberapa dari musisi pendukung acara Berbagi Rasa Bersama itu, akan terlibat pula dalam penggarapan album ke-3 almarhum.
"Inilah cara kami, teman-taman Imanez, menghormati dia sebagai seorang teman musisi yang kreatif, berbakat dan menyenangkan. Kami mengambil spirit Imanez, ingin spirit seninya tetap hidup. A Tribute to Imanez adalah merayakan kehidupan itu sendiri. Semoga sampai saat ini, almarhum senantiasa berada disisi terdekat dari Sang Pencipta. Amien," imbuh Oppie yang akan tampil bersama Krisdayanti, Syaharani, Melanie Soebono, Kaka, Tony Q, Iwa K, Ipang, Giri, Steven & Coconut Treez, Otto Jam, Pulau Biru Jammin, Bongky, Anda, Abdee, Ridho, Bonita, Bimbim, Njet, Indra Q dan lainnya di Hard Rock Café Jakarta, pada 21 Juni 2006.
Salah satu orang yang punya kenangan mendalam terhadap Imanez adalah Kaka. Vokalis Slank ini mengaku kalau Imanez dirinya dekat dengan Slank. Imanez tidak hanya berarti bagi dirinya tapi juga Slank secara keseluruhan. Dapat dibilang Imanez merupakan salah satu inspirator lahirnya Slank. Karena almarhum merupakan mantan vokalis dan bassis Slank sekitar tahun 1987 sebelum Slank melakukan debut rekamannya.
"Imanez selalu ada. Dia orang yang sangat berarti bagi gue," aku Kaka. Jadi tidak salah kalau anak-anak Slank, dari Bimbim, Ridho, Abde, Ivan dan Kaka punya kenangan tersendiri, bahkan mantan personil Slank macam, Bongky dan Indra pun mengenang Imanez begitu dalam.
Menyinggung mengenai perkembangan musik Reggae di tanah air, Kaka berkomentar sebagai musik yang beda dan selalu ada. "Walaupun tidak booming," ujarnya. Dan apa yang dicita-citakan oleh Imanez tak kan pernah mati.
Di masa hidup pencipta sejumlah hits reggae Anak Pantai, Ikan Bakar, Sunset, Tequila Sunrise, Playboy, Tropical Rembulan dan Samalona ini, sangat dekat dengan Nyanya, sapaan sayang putri tunggalnya dan selalu memotivasinya dalam dunia seni dan pendidikan. Kini Nyanya, mulai menguasai instrumen gitar bass seperti ayahnya, dan tengah menuntut ilmu di Yogyakarta.
Dalam sejarahnya Imanez pernah membentuk grup Speedy Beetle dan Metalover itu, tercatat sebagai musisi yang mengemas musik reggae, bukan sekadar tempelan, baik aransemen maupun tema lagunya, sebagai bukti totalitas Imanez terhadap musik reggae. Bahkan Imanez bisa dibilang telah memberi warna dalam industri musik Indonesia serta menebar inspirasi pada remaja era 90-an.
Sayang, almarhum belum sempat melahirkan komunitas reggae. Tapi harus diakui, dia adalah inspirator bagi sejumlah musisi, terlebih mereka yang memilih reggae sebagai media ekspresinya saat ini, seperti Steven & Coconut Treez dan Tony Q & Rastafara.
Karir musikal Imanez memang sempat terhenti lama, setelah merilis album keduanya pada 1995. Tapi aktifitas musikalnya tetap eksis. Iman, panggilan sayangnya, sempat mencipta lagu untuk Paramitha Rusady dan Elsa Sigar. Seperti tak pernah kehabisan enerji kreatif, beberapa pekan sebelum wafat, ia telah merampungkan album ketiganya yang kemudian disodorkan kepada Bimbim dan mengajaknya untuk kerja sama. Sayang belum sempat terwujud, Imanez keburu berpulang ke Rahmatullah.
"Insya Allah, semua sahabat karib almarhum semasa hidupnya, akan memberikan dukungan pada album ke-3 tersebut," jelas Ivanka, bassist Slank. Menurutnya, beberapa dari musisi pendukung acara Berbagi Rasa Bersama itu, akan terlibat pula dalam penggarapan album ke-3 almarhum.
"Inilah cara kami, teman-taman Imanez, menghormati dia sebagai seorang teman musisi yang kreatif, berbakat dan menyenangkan. Kami mengambil spirit Imanez, ingin spirit seninya tetap hidup. A Tribute to Imanez adalah merayakan kehidupan itu sendiri. Semoga sampai saat ini, almarhum senantiasa berada disisi terdekat dari Sang Pencipta. Amien," imbuh Oppie yang akan tampil bersama Krisdayanti, Syaharani, Melanie Soebono, Kaka, Tony Q, Iwa K, Ipang, Giri, Steven & Coconut Treez, Otto Jam, Pulau Biru Jammin, Bongky, Anda, Abdee, Ridho, Bonita, Bimbim, Njet, Indra Q dan lainnya di Hard Rock Café Jakarta, pada 21 Juni 2006.
Salah satu orang yang punya kenangan mendalam terhadap Imanez adalah Kaka. Vokalis Slank ini mengaku kalau Imanez dirinya dekat dengan Slank. Imanez tidak hanya berarti bagi dirinya tapi juga Slank secara keseluruhan. Dapat dibilang Imanez merupakan salah satu inspirator lahirnya Slank. Karena almarhum merupakan mantan vokalis dan bassis Slank sekitar tahun 1987 sebelum Slank melakukan debut rekamannya.
"Imanez selalu ada. Dia orang yang sangat berarti bagi gue," aku Kaka. Jadi tidak salah kalau anak-anak Slank, dari Bimbim, Ridho, Abde, Ivan dan Kaka punya kenangan tersendiri, bahkan mantan personil Slank macam, Bongky dan Indra pun mengenang Imanez begitu dalam.
Menyinggung mengenai perkembangan musik Reggae di tanah air, Kaka berkomentar sebagai musik yang beda dan selalu ada. "Walaupun tidak booming," ujarnya. Dan apa yang dicita-citakan oleh Imanez tak kan pernah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar